
Presentasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi pada event IdeaFest 2025 : “Apakah saya bohong jika saya katakan pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat?“
Pada event IdeaFest 2025 hari terakhir di hari minggu tanggal 2 November 2025, selain menghadirkan pembicara – pembicara dari artis atau selebgram terkenal, panitia juga menghadirkan Menteri Keuangan Indonesia yang sedang menjadi media darling, yaitu Purbaya Yudhi.
Di acara yang dipandu oleh Andy Noya (Kick Andy) ini berlangsung seru dengan topik diskusi yang menarik. Paparan atau presentasi dari Menteri dibuka dengan pertanyaan “Apakah saya bohong jika saya katakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat?”.
Purbaya menjelaskan bahwa kondisi ekonomi sebelum menjadi (2 thn terakhir) terdapat kebijakan yang tidak terlalu pas yang mengakibatkan gejolak sosial dengan wujud demo besar besaran, sebagai cermin dari ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan di sekeliling mereka seolah masa depan menjadi tidak menentu.
Purbaya mengutip Milton Friedman yang mengatakan bahwa dalam ekonomi, untuk melihat kebijakan ketat atau longgar tidak bisa dilihat dari kebijakan suku bunga saja, namun juga harus dilihat dari laju pertumbuhan uang. Jika laju pertumbuhan uang nya tinggi berarti kebijakan moneternya longgar yang berarti private sector bisa berjalan
Purbaya lanjut dengan menampilkan grafik pertumbuhan ekonomi lengkap dengan grafik laju pertumbuhan uang.Laju pertumbuhan uang (M0) atau base money itu nol (pada saat itu, uang diserap dari perekonomian alias ekonomi berhenti). Pada era kepemimpinan presiden SBY, pertumuhan base money memiliki pertumbuhan rata-rata 19%, yang berakibat ketika ekonomi longgar, private sector bisa tumbuh. Pertumbuhan rata- rata kredit mencapai 22%. Di Era tersebut, pembangunan infrastruktur tidak banyak dilakukan seperti di era setelahnya (era presiden Jokowi). Perbumbuhan ekonomi rata-rata 6% (mesin pertumbuhan di private sector berjalan). Di sini pemerintah agak santai
Pada masa pemerintahan presiden Jokowi, ada moment di mana pertumbuhan M0 hampir 0. Beliau memiliki banyak program untuk membangun infrastruktur di mana-mana, namun average pertumbuhan nya di bawah 5%. Penggeraknya di drive oleh sektor pemerintah. Private sector tidak bergerak.
Sehingga menurut Purbaya, dalam 20 tahun terakhir Indonesia mengalami 2 keadaan
1.Private sector jalan, Goverment nya berhenti
2.Government jalan, Private sector berhenti
Jika ingin menghidupkan keduanya, minimal pemerintah punya 6% dari private sector ditambah government, pertumbuhan bisa mencapai 6,5%. hanya menghidupkan itu saja, ceteris paribus 6 – 6.5% bisa tercapai. Jika dibarengi dengan pembenahan-pembenahan lain, pertumbuhan bisa lebih cepat lagi. Jika sdh mendekati 6.5 – 7% baru industri akan di restrukturisasi.
Setelah Purbaya menjabat menjadi Menteri, Upaya pertamanya adalah menciptakan optimisme ke pasar. Beliau mengacu kepada buku yang berjudul “Microeconomy of Self-fulfilling Prophecy” yang menyebutkan bahwa jika Anda merasa keadaan akan membaik, biasanya akan kejadian. Why? karena orang yang memiliki uang yang tadinya takut membelanjakan uang nya jadi tidak takut untuk berbelanja. Begitu pula perusahaan, yang merasa demand akan naik dan mengambil langkah ekspansi. Akibatnya ekonomi akan bergerak lebih cepat.
Purbaya juga menambahkan bahwa beliau sempat menemukan bahwa uang pemerintah di Bank Sentral sejumlah Rp 425 triliun cash itu idle dan berinisiatif untuk memindahkan sejumlah sekitar Rp200 triliun ke sector perbankan. Mengapa langsung ke perbankan, bukan ke DPR? Beliau tidak mengubah anggaran, namun mengubah cash management (dari BI ditarik ke perbankan). Menurutnya, jika uang ada di BI, perbankan tidak bisa akses, namun jika uang ada di Bank, semua bisa akses.
Alhasil uang bertumbuh Kembali. Di akhir sept 2025 dan awal oktober 2025 pertumbuhan uang meningkat ke 13% dari nol.
Artinya, uang sdh masuk ke system, kredit pun akan segera tumbuh. Itu yang dirasakan masyarakat, tiba-tiba bunga deposit turun dan suku bunga pinjaman juga akan turun. Uang akan jadi banyak menyebar ke perekonomian secara bertahap. (ekonomi akan tumbuh lebih cepat).
Begitupun kondisi di daerah (Kondisi uang Pemerintah Daerah di bank Pemda juga idle), mereka juga tidak membelanjakan uang dengan bijak.
Purbaya mencoba untuk menghidupkan real sector, menghidupkan demand, menghidupkan mesin belanja pemerintah pusat dan daerah dengan harapan bahwa ekonomi bisa tumbuh di atas 5.5% pada triwulan IV.
Sebelum menutup sesi presentasi singkat (selama 15 menit), Purbaya memperlihatkan “Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah Oktober 2025” yang merupakan hasil survey pada 25 tahun terakhir, yang menunjukkan kenaikan. Ini mencerminkan kondisi stabilitas pemerintah lebih bagus, stabilitas social juga lebih bagus dan masyarakat menilai pemerintah cukup baik.




